Mar Cara Pengolahan Limbah Cair yang Tepat
Pengolahan limbah cair harus dilakukan dengan tepat. Limbah cair menjadi salah satu jenis limbah yang banyak dihasilkan dari proses produksi industri, sehingga limbah begitu identic dengan sampah industri.
Sayangnya, karena pengolahan yang kurang tepat, tidak sedikit kasus pencemaran lingkungan yang terjadi. Sehingga, sumur warga tercemari. Lantas, bagaimana cara menangani limbah cair?
Sumber Penghasil Air Limbah
Setelah membahas masalah pengolahan limbah cair, selanjutnya adalah mengetahui sumber dari limbah ini. Berikut sejumlah sumber yang menghasilkan limbah cair, antara lain:
Salah satu sumber yang menghasilkan limbah cair adalah tempat umum. Tempat umum ini merupakan tempat yang digunakan banyak orang mulai dari perdagangan, perkantoran, restoran, tempat ibadah hingga hotel.
Umumnya, air limbah dari hasil tempat umum ini sama dengan jenis yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga.
Selain tempat umum, sumber limbah yang lainnya adalah rumah tangga. Setiap harinya, rumah tangga menghasilkan begitu banyak limbah, baik yang memiliki bentuk air, udara hingga padat. Limbah ini dihasilkan dari kegiatan sehari-hari.
Limbah cair yang dihasilkan dari rumah tangga biasanya dibedakan menjadi 2 jenis yakni limbah dari water closet atau WC dan grey water. Grey water merupakan limbah yang berasal dari hasil kegiatan dapur, mencuci dan mandi.
Salah satu jenis limbah cair yang cukup berbahaya adalah limbah industri. Seperti nama yang dimilikinya, limbah ini berasal dari kegiatan industri serta sangat berbahaya untuk manusia serta lingkungan hidup. Mengapa bisa demikian?
Hal ini disebabkan karena industri umumnya digunakan untuk sejumlah keperluan, seperti untuk memindahkan panas karena proses industri. Fungsi lain dari limbah industri digunakan untuk mencuci serta membilas produk atau instalasi yang nantinya akan dilakukan.
Karakteristik Limbah Cair
Seluruh limbah cair yang berasal dari industri, kegiatan rumah tangga atau tempat umum, biasanya sudah tidak digunakan lagi. Agar air limbah tidak merusak lingkungan, pengolahan limbah cair harus dilakukan dengan tepat.
Bila dilihat secara umum, limbah cair ini bisa dikenali sesuai dengan karakteristik kimia, fisik hingga bakteriologis yang dimilikinya. Bila dilihat dari segi fisik, air limbah pada dasarnya memiliki warna suram serta sedikit berbau.
Sebagian besar limbah cair memiliki bentuk air, namun ada pula limbah yang tercampur dengan bahan-bahan yang memiliki bentuk padat. Sedangkan, bila dilihat dari karakteristik kimia yang dimilikinya, air limbah mempunyai campuran zat kimia organik serta anorganik.
Sifat dari air limbah ketika keluar dari sumbernya adalah basah. Namun, nantinya akan berubah menjadi asam. Hal tersebut disebabkan karena dekomposisi yang berasal dari bahan organiknya. Saat air limbah mulai berubah menjadi asam, nantinya bau yang kurang enak akan langsung tercium.
Bila dari karakteristik bakteriologis yang dimilikinya, air limbah memiliki kandungan mikroorganisme mulai dari jamur, bakteri, protozoa, dan mempunyai peran di dalam proses dekomposisi. Bakteri patogen yang berada di air limbah ini biasanya merupakan bakteri e-coli.
Menghilangkan Material Organik
Saat mengolah limbah cair, pemberian mikroorganisme juga harus dilakukan. Pemberian mikroorganisme ini dilakukan agar material organik yang berada di dalam air akan hilang dan hancur.
Cara Pengolahan Limbah Cair
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah cair, antara lain:
Untuk memisahkan partikel tersuspensi dan air, limbah air dapat dilakukan penyaringan atau filtrasi.
Salah satu proses penanganan limbah yang dilakukan dengan membuang serta memisahkan limbah adalah florasi. Florasi dilakukan dengan memisahkan partikel yang mengapung di air.
Proses penyerapan dilakukan menggunakan karbon. Saat proses penyerapan ini, partikel yang tidak diperlukan dapat diserap serta dipisahkan dari air.
Proses pengolahan limbah cair yang lainnya adalah pengendapan. Proses ini dilakukan agar bahan yang tidak mudah terlarut bisa dengan mudah dipisahkan dari air. Proses pengendapan biasanya dilakukan dengan menambahkan elektrolit.
Proses berikutnya adalah penyisihan. Penyisihan ini dilakukan dengan mengoksidasi limbah sehingga zat beracun dapat dipisahkan dari air.
Muncul Sejumlah Penyakit
Kemunculan sejumlah penyakit yang disebabkan karena limbah cair mungkin bukan menjadi hal baru lagi yang ditemukan. Tidak sedikit pencemaran lingkungan yang muncul diakibatkan karena limbah dan akhirnya menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Dengan bahaya yang ditimbulkan, pengolahan limbah cair harus dilakukan dengan baik. Selain itu, standard pengolahan juga harus dipenuhi sesuai dengan aturan. Bahkan, orang yang memiliki tanggung jawab pada pengolahan tersebut juga harus disertifikasi.
Sertifikasi dapat diperoleh sesudah mengikuti pelatihan khusus. Anda dapat bekerjasama dengan Mutu Certification untuk proses sertifikasi ini. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
Air limbah domestik (greywater) merupakan air buangan yang berasal dari kegiatan dapur, toilet, wastafel dan sebagainya yang jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran dan dampak terhadap kehidupan di air. Salah satu upaya dalam mengelola limbah domestik yaitu dengan pengolahan biofilter aerob menggunakan media bioball dan tanaman kiambang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efisiensi penurunan BOD, minyak dan lemak pada limbah rumah makan dengan pengolahan biofilter aerob menggunakan media bioball dan tanaman kiambang. Proses penelitian ini meliputi proses pembiakan bakteri (seeding) selama 2 minggu, dilanjutkan dengan aklimatisasi selama 3 hari dengan arah aliran down flowup flow dan dilakukan secara duplo di Laboratorium menggunakan reaktor yang terbuat dari kaca dengan dimensi tertentu, bioball dan tanaman kiambang dan debit 0,34 ml/detik menghasilkan efisiensi penurunan BOD sebesar 68,98% dari konsentrasi awal BOD 785,5 mg/l menjadi 235,29 mg/l. Sedangkan efisiensi penurunan minyak lemak sebesar 96,60% dari konsentrasi awal 5213 mg/l menjadi 177,5 mg/l. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pengolahan dengan bioball dan tanaman kiambang mampu menurunkan parameter khususnya BOD dan minyak lemak, tetapi nilai tersebut masih diatas baku mutu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003.Kata Kunci : Biofilter aerob, bioball, tanaman kiambang
100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Kegiatan industri dalam menghasilkan suatu barang dan atau jasa memberikan berbagai dampak positif dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Namun dari setiap kegiatan produksi yang dilakukan oleh industri tentu menghasilkan dampak negatif juga yakni limbah sebagai hasil sampingan dari kegiatan industri tersebut. Limbah yang disebut juga polutan adalah bagian yang tidak terlepaskan dari suatu industri, baik industri besar maupun industri kecil. Efek dari limbah yang dihasilkan itu tentu bisa mengganggu keseimbangan lingkungan. Salah satu limbah yang dihasilkan suatu industri dapat berupa limbah cair. Limbah cair merupakan sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair. Limbah cair atau polutan yang dihasilkan oleh suatu industri harus diolah dengan baik agar tidak melewati batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pengolahan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih dengan menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau dengan menguraikan polutan yang ada didalam air limbah sehingga hilang sifat-sifat dari polutan tersebut. Sebelum melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengolahan limbah cair, industri harus memahami manajemen pengelolaan limbah seperti menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah, kebijakan untuk minimasi limbah sebelum menghasilkan dan mengolah limbah, menetapkan personil yang bertanggung jawab terhadap penerapan prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah serta melakukan evaluasi penerapan prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan limbah meliputi
Ada beberapa cara pengolahan limbah cair yang dapat dilakukan di industri yaitu:
Sebelum membuang limbah cair ke badan air, sebaiknya industri harus memastikan bahwa limbah cair yang dibuang telah aman bagi lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengambilan sampel limbah cair yang dilakukan di titik outlet pengolahan limbah cair yaitu titik setelah pengolahan limbah cair selesai dilakukan namun sebelum dibuang ke badan air. Pengujian sampel tersebut bisa dilakukan di laboratorium internal maupun laboratorium eksternal yang telah terakreditasi. Hasil pengujian yang dikeluarkan sebaiknya dibandingkan dengan baku mutu sesuai peraturan perundangan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh pemerintah dan yang masih berlaku. Baku mutu dapat didefinisikan sebagai ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas ke dalam media air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
Adapun peraturan yang mengatur baku mutu air limbah yang berlaku saat ini secara nasional adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah. Peraturan ini mengatur baku mutu air limbah untuk industri pelapisan logam, industri galvanis, industri minyak goreng, industri monosodium glutamate, industri inosin monofosfat, industri pengolahan kopi, industri elektronika, industri pengolahan susu, industri pengolahan buah-buiahan dan/atau sayuran, industri pengolahan hasil perikanan, industri hasil pengolahan rumput laut, industri pengolahan kelapa, industri pengolahan daging, industri pengolahan kedelai, industri pengolahan obat tradisional atau jamu, industri peternakan sapi dan babi, industri petrokimia hulu, industri gula, industri gula rafinasi, industri cerutu, proses primer basah dalam industri rokok dan/atau cerutu, proses primer kering dalam industri rokok dan/atau cerutu, proses sekunder dalam industri rokok dan/atau cerutu , dan industri oleokimia dasar. Baku mutu limbah cair bagi industri diatas ditetapkan berdasarkan kemampuan teknologi pengolahan air limbah yang umum digunakan atau berdasarkan daya tampung lingkungan di wilayah industri tersebut untuk memperoleh konsentrasi atau beban pencemaran yang paling tinggi. Baku mutu untuk tiap industri tentu berbeda untuk setiap parameter dan persyaratannya. Sebagaimana bisa dilihat di Tabel 1 untuk baku mutu industri pelapisan logam dan galvanis, pada Tabel 2 untuk baku mutu industri Penyamakan Kulit, dan Tabel 3 untuk baku mutu minyak sawit dibawah ini.
TABEL 1. BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI PELAPISAN LOGAM DAN GALVANIS
TABEL 2. BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
TABEL 3. BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI INDUSTRI MINYAK SAWIT
Namun demikian, ada beberapa permasalahan dalam mengolah air limbah di industri yang harus diperhatikan, yaitu:
Secara ekonomis, industri akan lebih mudah untuk melakukan pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpisah daripada yang telah tercampur dengan sumber air limbah lain. Industri diharapkan sedapat mungkin memisahkan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan produksi dari limbah cair domestik ataupun dari air hujan. Dengan demikian pelaksanaan pengolahan air limbah industri dapat dilakukan dengan optimal, air limbah yang telah diolah dapat dialirkan ke badan air dan tidak memberi dampak buruk pada lingkungan sekitar.
%PDF-1.4 %Çì�¢ 5 0 obj <> stream xœ½=Ër$ÇqÒm?ÁÅÜÜãXôv½«t²D2B2WÒŠ»í Ž0VX Ô`†+øtð™ãÿ¡.úgf½²ºk ìRáØÃ6ºë‘•ïÌʪùójÅjÂéÿ³ëg/¾p«‹»gÓêâÙŸŸ ú¸Jÿ�]¯~ùø•�«7ß<‹}ÄJMjœÌÊÈÑM*¬Þ\?ÄjýæOÏN¤’£˜ìêD¨Ñ¯Þœ?èý‹/`D¡ÇIÓ0ÂŽ!Ø•õjÊb³¯‡WÛ›‹5;y†Ûwx>Lr¸Ü¬O‡›Õ˵ƒ6ÒÈáíõÚ�“�ðú”5¹\ÅÃ3|²y»ÖØ:¨a·>‘8 ° ¾´ZŸÞ^o×ÿ�n¸Û¿½ZÁ_Á»I‡›µ…ÑÕ†=v�&%á-´ ˜½†ùÏ7ÿöLN£$À‚Ý(\p�ÅàSÎItSž77æ Ñ—k„Òi9 â •n.âd€FÉÑ(F'� 4å‡2ÈW›}í»-3î`uÃÛÃÝZê ÔðÇõApƦ՜ÀàÒO‚–3éIÎI(ÒÜ'8¹0+ì Lð†ÿ ¬A?¡-�'"ÜY5ì#1�Ãê7‡5h2¼«-î¼Ò$ˆ“nr;)x—V? ³E œ¥ a�UðšàK8Õ¨=PauÂÚ}=<_Opl/!ë€tvšCüßñ»°b¸Z|«š^vÀ}0` œvÖ¶~~»\†u£¸šeÈ�YÆ/á‘h=MÎ »#@z’L=$¯^¯;-÷·kAmŠ¯àñPzÝuI#�uøšTwM.ØЬ)²Zd.MJDÏ™P¯Bd@5�åNŒVe|0¢Øe†[`i5 Î! ò¼(ï®Qpä$< `ŸØ$⼶x»F -ýÏW8ƒÕ€œáMl¡ ÍÛÈ&A
%PDF-1.5 %âãÏÓ 224 0 obj<> endobj xref 224 9 0000000016 00000 n 0000000765 00000 n 0000000476 00000 n 0000000885 00000 n 0000001010 00000 n 0000001298 00000 n 0000001387 00000 n 0000001979 00000 n 0000926287 00000 n trailer <<9d14425128e2754080eba43cc079af2a>]>> startxref 0 %%EOF 226 0 obj<>stream xÚb```a`` a`b`*Šda@ FV ,Gˆ·ëríže3³00HHq�øÃÄÏöhb¹¶i±«ÿ4†ò²¶kŸÕÚ§M I½^|§öÿÿŒ}-+s²çsœ*YÛ 7’$C€ê]¦Gi6 ›tS à Æ`ˆc g˜~§…(•aÓ^iF Öâp†é‰Â@š™��Õ®*ŠazZ<�Îe`(S… 7CBî endstream endobj 225 0 obj<> endobj 227 0 obj<>/Font<>>>/DA(/Helv 0 Tf 0 g )>> endobj 228 0 obj<>/XObject<>/Subtype 232 0 R/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI]>>/StructParents 0>> endobj 229 0 obj<> endobj 230 0 obj<>stream H‰Œ”Kk1…÷‚ümº•¥ûÐŒÁžC±]˜Eº2m ‹@( ýÿTWãLf$SŠ±6s?�s�®´¹|ÿ£·ÛÍS÷Øk«w»Cß=¨/ºÛŸÎ§ëåøx:^Ço—Á^Çáy<ŸÔoʼn X-¿HÎø¨±vZ^ÞÔæüã•uÿK}U‡Q¡ßUù4¾¨Í5ƒa=þT®làtðÆFí�Ï5ojË–˜� „e ²îôøZø¬¸æÉĨ9o`â‘#1õ`?9»æ²‚t! Ð,\äŽÔeɸ’e2v%Ëâ—Ýl;3‰zãq)›Ö$4C7PºLY&¾’ô&Ú¼Æ�N‰À°ƒ¸îѹd „âÍ¥O>ÿ¶rX‚<˜äÝR‹êƬñ”˃HJy@˜²ÁÆk‰�ƒ%–Om`ôn-Æ&öy¬q~‘íýÑ>µ|5{‹jÀø9<ÿåÙÉ.°xvœ'†(o ¥F$;è[ *Ighdgâ4¬ž(ÍÓÝbLs1`€6ªÒHÒÒÜ•w¯TMX™,DžO¯•i� äÜo7' MÃÿQ`åFÊža:Õp¸—k•�‹QnÉ)úÇ;Põä·B¾–Ù-ZÔ@¡òÏÖŠLìÔÁ½¦WJ”œ±T ÛmâV©N b–ù��X�aTjxÊïô_ + *Å endstream endobj 231 0 obj<>stream ÿØÿà JFIF ,, ÿÛ „ ' .)10.)-,3:J>36F7,-@WAFLNRSR2>ZaZP`JQRO&&O5-5OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOÿÄ¢ } !1AQa"q2�‘¡#B±ÁRÑð$3br‚ %&'()*456789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyzƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚáâãäåæçèéêñòóôõö÷øùú w !1AQaq"2�B‘¡±Á #3RðbrÑ $4á%ñ&'()*56789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyz‚ƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚâãäåæçèéêòóôõö÷øùúÿÀ ³ °! ÿÚ ? ÜS“ž”`‡â¾õл}úÒ�sCÔ`zóùÒ÷â� 0)N)m'¥0sK�{RG4É å¤#¥ E .8ö¤Å )ëÍ&yâ€Û'j Jiœh€Ã`ý)Ü`b†!r:Òg4€ÓŠCš(ÉúÒ€G¥! Ž=¨=9æ˜ É AÖ�Š){P&®{ÑŒõ uâ”i0Þ�ë@„$g�Œs@Î)1ƒ@sŽ´€ f�Þ�{ i¥¿J@õ¥F£ñ Í‘�@ øÒä“Ö€ÑÐc ð¥úu =ºš Z=é fƒÓ‘L“<ç½ =iÝ2(`'Z:v =zÒ~ ¿�(Ï4€CÍF:Š )Ýz78<Ð}èphÆh §g(g8“©ÁçÞ€Òô8 Ÿ/8Í QG `cŠ3@~(? )ú~‡Þ€9véÅʌЂ1IúR½½h'å Bõ=©sé@ÄÀ?�)çµ %(ãÞ˜ 4g'4€3ÅÀ?•.êB¾ÔŸÎ€¥ý( úÒôúÐn àŒÐ1=òM(<ûÐߌR‘êh¹Å;$š ê) Bfƒ×¥Žôq@€ò(è ˜ ô õéKœš Nþ”¾´ ‡Î(ÎGZ`-© ™ÀÇjqLç4à(`!Z3ùRô4£#1ŠNF&qÖ�ƒ�ÄÐ:tÅ0÷¼÷ aÔç¥ `z QÅ&sÍ!ÉéJ8ö ÈíAÁ¦yíJ§'“@À¦±#¥¹È Ž(´¼æ�ˆ¤ÁÍ0Æ4ÓÛÒ„…!<БŽ)01Ö€ž}¨40qèhçðô 4„“@ƒ�œRô(8õâ�ðs@ÀŽiN ¨â�ó@ ëN:SN( èÔ¼dç¥ `:QÛÞ€4rhFy¤=
Mata Pencaharian Masyarakat Terhambat
Pengolahan limbah cair yang tidak dilakukan dengan benar dapat mencemari lingkungan dan akhirnya memberikan dampak buruk untuk masyarakat sekitar. Dengan kesuburan tanah yang berkurang, manusia yang hidup dengan cara bertani akan merasakan dampak dari hal ini.
Bukan hanya itu, air limbah yang dibuang ke laut atau sungai juga dapat merusak biota air. Hal ini juga dapat berimbas pada masyarakat yang memiliki profesi sebagai nelayan, karena ikan dan hewan laut berkurang yang disebabkan oleh kematian.
Ikan yang terpapar limbah juga dapat memberi dampak buruk. Bila ikan dikonsumsi manusia, masalah kesehatan akan mengintai. Masalah ini muncul karena adanya kandungan racun yang dibawa ikan.
Mengurangi Limbah Cair
Limbah cair dapat dikurangi dengan mengefisienkan produksi, sehingga limbah yang dihasilkan dapat diminimalisir.
Baca juga: 11 Contoh Limbah Cair
Menghancurkan Partikel yang Merusak
Penghancuran partikel menjadi hal penting yang harus dilakukan agar dapat melindungi alat dari sejumlah partikel yang memiliki sifat merusak.
Menggunakan Kolam Oksidasi
Menggunakan kolam juga menjadi metode penanganan secara biologi yang dapat dilakukan.